Filter Lensa: Jenis dan kegunaan
Fotografi merupakan dunia yang sangat luas, bila kita berkaca dari ilmu dan peralatan yang tersedia. Tetapi dengan semakin majunya teknologi, ada beberapa alat yang sudah mulai ditinggalkan.
Salah satunya yang sering dipasang didepan lensa kita. Yup, hari ini kita akan bicara tentang sebuah alat yang pada zaman dulu menjadi senjata rahasia para fotografer dan videografer, filter lensa.
Filter, secara sederhana dapat diartikan sebuah kepingan kaca atau bahan lainnya yang dipasang pada lensa yang berfungsi untuk melindungi lensa atau memberikan efek optic tertentu pada gambar yang ingin dihasilkan.
Cara pemasangannya ada dua macam, ada yang diputar (tapi ga dijilat, apalagi dicelupin, hehehehe) dan sistem slot-in atau terdapat rangka besi sebagai penyangga filter tersebut.
Pertamanya, filter lensa digunakan di fotografi film untuk meningkatkan hasil foto hitam putih dengan menambahan beberapa filter kaca berwarna didepan lensa yang digunakan.
Dengan menambah beberapa filter, fotografer dapat meningkatkan ketajaman, kepekatan dan kontras pada foto yang diinginkan.
Untuk sekarang, penggunaan lensa bergantung pada keinginan dan kebutuhan fotografer itu sendiri. Semisal, fotografer yang suka memotret penmandangan sangat bergantung pada penggunaan berbagai filter kamera agar foto yang dihasilkan dapat senatural mungkin,
Sedangkan fotografer yang lebih cenderung memfoto di studio dan keadaan cahaya yang dapat diatur akan jarang atau sampai tidak menggunakan filter kamera.
Meskipun saat ini penggunaan filter kamera sudah jarang digunakan karena dapat dilakukan dengan aplikasi pengedit foto pihak ketiga (semisal photoshop, lightroom)
Tetapi masih ada beberapa fotografer yang beranggapan bahwa hasil yang menggunakan filter kamera akan lebih bagus ketimbang edit pasca pemotretan yang sering dilakukan
Di artikel kali ini kita akan membahas lebih ke jenis jenis filter kamera yang sering dignakan oleh fotografer. Secara umum, ada beberapa jenis filter yang biasa dipakai;

UV Filters, fungsinya adalah untuk melindungi kamera dari paparan sinar UV, tetapi kamera sekarang sudah canggih dan sinar UV tak terlalu berpengaruh di hasil foto sekarang. Sehingga filter ini sering dipakai sebagai pelindung lensa dari kotoran, debu, pasir bahkan goresan. Daripada lensa kita yang kenapa napa, mending ngorbanin filter aja kan, ye kaga bre?

Neutral Density filters, biasa disebut juga filter ND. Fungsi filter ini untuk mengotol cahaya yang masuk ke dalam lensa kamera. Cahaya yang dapat dikurangi tergantung dari kepekatan filter itu sendiri. Filter ini sering digunkana oleh fotografer landscape untuk mendapatkan foto dengan cahaya yang diseimbangkan tanpa menghilangkan warna dan kontras khas dari objek yang difoto.
Jenis dari lensa ini ada Solid ND, Graduated ND, Reverse ND dan Variable ND. Solid ND sendiri dibedakan berdasarkan stops atau tingkat kecerahan yang dihasilkan. Semakin besar angka stops (yang menaikkan pula nomor filter ND) berarti filter akan semakin gelap dan mengurangi cahaya yang masuk.
Semisal; filter ND 0.9 setara dengan 3 stops, berarti cahaya akan dikurangi sampai ke level 12.5%, sedangkan filter ND 1.8 (setara 6 stops) akan mengurangi cahaya hingga 1.563%. Sehingga penting untuk memilih filter sesuai kebutuhan

Polarizing Filters. Yep, sesuai Namanya, polarizing alias Polarisasi. Sederhananya, cahaya yang masuk akan diperlembut dan menimbulkan efek halus. Penggunaan filter ini dapat membuat saturasi dan kontras dari foto yang diambil akan terlihat lebih natural, serta mengurangi glare yang terjadi saat kita memotret air atau benda reflektif lainnya.

Filter ini terdiri dari dua tipe; linear dan circular. Banyak fotografer menggunakan CPL (Circular polarizer, seperti yang di gambar) karena menghasilkan foto yang lebih seragam. Tetapi, jika ingin menggunakan filter ini, perhatikan arah cahaya yang masuk. Sehingga foto akan terpolarisasi dengan benar. Kuncinya adalah arah cahaya terletak secara lateral sekitar 90° dari objek yang akan kita foto.
Color Lens Filter. Sesuai Namanya, filter ini merupakan kaca atau resin berwarna yang diletakkna di lensa yang berfungsi untuk menguatkan salah satu warna pada hasil akhir Filter ini banyak digunakan ketika fotografer menggunakan film untuk menghasilkan foto hitam putih. Filter ini digunakan untuk meningkatkan warna tertentu yang undertones.

Night photography filters, filter yang digunakan untuk memfoto pada malam hari. Kegunaannya lebih ke pengurangan polusi cahaya yang ada ketika kita memotret malam hari
Close-up / macro filters, biasa digunakan untuk memfoto objek lebih detail tanpa menggunakan lensa makro. Bentuknya bundar dan berfungsi seperti kaca pembesar, serta memberika focus pada objek yang ingin difoto

Selain filter diatas, ada juga filter yang memberikan efek spesial. Seperti Infrared filter, skylight filter, enhancer filetr, star filter, fog filter, dll
Tetapi, banyak efek itu dapat digantikan secara digital dengan beberapa software atau plugin khusus, seperti Nik Collection filters atau luminar filters
Pengguanan software seperti nik collection dapat membantu fotografer mencapai foto yang diinginkan tanpa harus membawa filter yang banyak. Pemrosesan pasca pemotretan sudah banyak diminati fotografer karena lebih praktis dan efesien dalam membaut foto yang menarik. Hal ini juga dapat kamu pelajari pada kelas Angin Photoschool yang terbaru; Landscape Photography Class
Kelas ini akan menunjukkan kita bagaimana menangkap ebuah pemandangan dalam lensa kamera kita. Didalam rangkaiannya, kita akan belajar Nik Collection sebagai software pembantu dalam memproses gambar hasil foto kita. Dimana proses retouch dan penjernihan dilakukan tanpa menghilangkan karakter asli dari lokasi pengambilan foto tersebut
Jika kalian tertarik dengan kelas landscape photography, bisa menghubungi admin kita disini
Jangan lupa mampir ke IG kami di @anginphotography_bdg untuk info, tips dan trik, serta kelas kelas fotografi lainnya, Selamat bereksporasi dengan filter!